Berbekal info bahwa lokasinya ada di belakang pasar segar
Grand Wisata dekat In*****t, kami mencari lokasi dengan pasti. Tapi pasar segar
sudah terlewati tak kunjung menemukan lokasi tujuan, perut sudah sangat
kelaparan, akhirnya coba ke cabang yang lain yaitu di dekat gerbang perumahan
Mutiara Gading Timur samping In*****t juga. Finally we found it! Ini adalah
penampakannya
Gambar 2. meja panjang di luar kedai
Gambar 3. bagian dalam kedai. sebelah kiri lesehan, sebelah kanan meja panjang
Saya lihat-lihat kondisi sekitar, lokasinya strategis dan
lumayan asyik buat nongkrong, di sisi kanan kedai ada penjual capucino cincau,
sebelah kirinya penjual ayam tulang lunak. Kedai bubur-nya sendiri cukup rapi,
di dalam kedai ada tempat duduk lesehan dan tempat duduk dengan meja panjang,
di luar kedai juga disediakan tempat duduk dengan meja panjang. Pengunjung
kedai bubur ini juga cukup ramai. Tak sabar, kami segera pesan bubur dengan
satenya. Ketika pesanan kami datang, saya kaget. Bubur macam apa ini? Gak ada
bumbunya, dan gak ada ayamnya, cuman ada cakue dan bawang goreng diatas
buburnya, serta kerupuk di mangkuk lain. Sedangkan untuk kecap manis, kecap
asin, kacang, disediakan di meja dan kita bisa ambil sendiri. Sesaat setelah
saya mengucapkan “mana ayamnya?” ke ayah saya, dia menjawab “Ooooh teh, ayamnya
udah dicampur dalam bubur”. Hmmmm mungkin ini alasannya kenapa namanya bubur
nyemplung karena ayamnya langsung nyemplung di dalam bubur, sedangkan bubur
ayam biasa kan ayamnya ada di atasnya, kemudian sayapun tersadar bahwa tagline
bubur nyemplung ini adalah “Akunya udah nyemplung loooo”.
Gambar 4. penampakan bubur nyemplung
Setelah puas memandangi penampakan bubur ayamnya ini,
segeralah mencicipi bubur ayam ini tanpa tambahan kecap atau apapun. Bubur ini
sendiri rasanya sudah gurih, mungkin karena ayamnya dicampur tersebut sehingga
rasa gurih dari kaldu ayam agak terasa. Tapi
buat saya tidak lengkap makan bubur tanpa kecap, jadi saya tambahkan kecap
manis dan asin agar rasanya semakin mantap. Selain itu, saya juga menambahkan
semacam kerupuk, tapi kecil-kecil, ditaruhnya di dalam toples, kemudian saya
aduk, rasanya semakin mantap dan ada sensasi kriuk yang gurih saat di mulut. Tekstur
buburnya sendiri agak encer, jadi kalau lapar, satu porsi saja tidak cukup.
Dari segi rasa, bubur ayam nyemplung ini enak, dan menurut saya yang membuat
istimewa bukan karena ayamnya yang nyemplung, tapi kerupuk kecil2nya itu yang
buat unik dan enak.
Setelah menghabiskan satu porsi bubur ayam. Tibalah saatnya
untuk pulang, eh bukan, sebelum pulang bayar buburnya dulu dong. Harga satu
porsi bubur ayam nyemplung ini adalah 12.000 per porsi? Mahal? lumayan juga
untuk harga seporsi bubur yang tak terlalu mengenyangkan, maklum saya biasa
beli bubur 8000-an. Sedangkan satenya seharga 3000 per tusuk, baik sate usus,
sate ati, atau sate telur puyuh. Untuk minuman, disini hanya tersedia soft
drink, air mineral, teh tawar, dan teh manis. Air mineral gelas dihargai 1000
rupiah, sedangkan untuk air mineral botol 600mL seharga 4000 rupiah, untuk
minuman yang lain saya belum tau, karena minuman yang kami pesan hanya itu.
Secara keseluruhan, jika anda ingin mencoba sensasi makan
bubur ayam yang berbeda, bubur ayam nyemplung bisa dijadikan pilihan, review
secara garis besar bisa dilihat di bawah ini
Rasa : 8 dari 10
Lokasi : 8.5 dari 10 (strategis dan mudah ditemukan)
Pelayanan : 7 dari 10 (waktu saya datang, meja belum
dibersihkan, padahal sudah tidak ada pengunjung di meja itu, tapi pesanan cepat
datang dan sigap)
Oia, bubur nyemplung ini bukanya terbagi menjadi dua shift, yang pertama dari jam 6 sampai jam 12, dan yang kedua dari jam 17.00 sampai jam 22.00.
Oia, bubur nyemplung ini bukanya terbagi menjadi dua shift, yang pertama dari jam 6 sampai jam 12, dan yang kedua dari jam 17.00 sampai jam 22.00.
0 komentar:
Posting Komentar