17 Januari 2015
Berhubung keluarga lagi pada jalan-jalan ke belitung, dan
mobil nganggur di rumah, saya dan suami berencana untuk pergi makan di luar, ke
tempat yang belum pernah kami tuju dan agak jauhan dikit. Suami bilang si biar
agak lamaan di jalannya. Bingung nyari-nyari tempat makan, karena kami pingin
ke tempat yang unik dan belum pernah kami coba tentunya. Awalnya kami mau coba
ke The Lab yang ada di PIK, tapi karena letaknya jauh dan dimana-mana jalanan macet,
akhirnya kami putuskan ke hospitalis resto. Info resto ini kita dapat dari
hasil searching di google mengenai resto-resto unik di Jakarta.
Lokasi
Berada di jl. K.H Ahmad Dahlan no 31 Kebayoran Baru Jakarta
Selatan. Sebenarnya kalau tau daerah sana mah, gak susah nyarinya, yang lebih
gampang, restonya satu jalan sama labschool kebayoran. Di daerah ini berjejer
resto resto, ada HEMA, Beranda, Sushi Miya81 & Ori Steak, sama apalagi ya..
LUPA. Tapi, berhubung saya dan suami gak hafal daerah sini, meskipun sudah
berbekal aplikasi waze, tetep aja kita muter-muter nyari jalannya, maklum aja
saya agak lemot kalau baca peta, jelas-jelas belok, saya diam aja. Maafkan saya
abi T.T ditambah lagi karena itu malam minggu, jalanan muaaaceeetttoooos dimana-mana,
membuat kami jadi emosian, udah mah lapar, macet pula.
Suasana
Hospitalis resto dan bar ini konsepnya dibuat seperti rumah
sakit. Dari tampak luar saja sudah terasa suasana rumah sakitnya, mulai dari
plang namanya, dindingnya yang bertuliskan “I am Nurse”, serta pintu masuk yang
gagangnya menggunakan tongkat untuk membantu berjalan.
Gambar 1. Pintu masuk hosipitalis resto
Masuk ke dalam, suasana rumah sakit semakin terasa, meja makan menggunakan meja operasi seperti dari stainless, kursinya menggunakan kursi roda gitu. Selain itu pelayan disana ada yang memakai baju suster berambut merah, ada juga yang pakai baju dokter bedah lengkap dengan stetoskopnya.
Berhubung saya datangnya malam, jadinya agak gelap dan
mencekam gitu, dan bikin susah buat ambil foto yang bagus, apalagi kamera HP
saya juga jadul, jadi kalau mau datang kesini dan puas ambil gambar, disarankan
datangnya siang aja. Keadaaan waktu itu cukup ramai, maklum malam minggu, saya
sampai jadi waiting list dan diminta menunggu di kursi bar.
Gambar 2. Kursi beroda. Semakin memberi kesan "rumah sakit"
Rasanya gimana?
Melihat menu yang ditawarkan, kemudian melihat ke sebelah
kanannya, Hmmmmm lumayan mahal juga ya. Menu yang ditawarkan untuk makanannya
ada snack, main dish, dessert, western, indonesian, sama eastern. Sedangkan
untuk minumannya ada soft drink, juice. Untuk makana dan minumannya menggunakan nama yang
aneh memakai istilah kedokteran gitu deh. Misalnya squid bronchitis yaitu fried
squid ring with chilli sauce, chicken alkaloid padahal mah ayam rica-rica.
Gambar 3. Buku menu hospitalis resto yang cukup unik
Berhubung saya dan suami sudah lapar banget, kami berdua langsung pesan main dish aja. suami pesan anhidrotic pasta dan air mineral. Anhidrotic pasta ini adalah salmon & mushroom cheese cream pasta. Makanan disajikan dalam piringan kayak buat operasi gitu yang tempat untuk menaruh benda tajam atau kapas gitu, kemudian untuk saus sambalnya dimasukkan ke dalam sejenis suntikan gitu, lucu ya! Tapi Porsinya kecil, rasanya standar malah kurang berbumbu, harganya mahal T.T untuk ukuran kantong kami mah.
Gambar 4. Anhidrotic pasta + strawberry juice dan soda
Sedangkan saya pesan paket tokyo beef, isinya nasi, daging sapi cincang (sedikit banget dagingnya) with beef kari, di paketan ini sudah dapat minumannya yaitu campuran strawberry juice + soda, tapi berhubung saya gak boleh minum soda sama suami, jadi minumannya saya kasih suami sedangkan saya pesan hot chocolate. Cara penyajiannya sama, pakai piringan untuk operasi gitu, untuk minumannya disajikan dalam labu erlenmeyer 250 mL itupun gak penuh, dikit banget. Sedangkan untuk hot chocolate disajikan dalam gelas besi gitu, dan lagi lagi porsinya dikit. Untungnya makanan saya lebih enak dan ngenyangin, karena ada nasinya, tetep yah orang Indonesia kita. Bumbu beef karinya lebih berasa, gurih gimana gitu, meskipun agak oily gitu beef kari-nya, sedangkan irisan beef di atas nasinya kecil bingit, seukuran shrimp roll-nya hokben, dan beefnya cuman 1 biji aja teman teman.
Melihat ke sekeliling, kebanyakan tamu disini pesennya
minuman yang pakai botol infusan gitu, biar lebih berasa rumah sakitnya kali
ya. Tapi mahaaal...
So...
Jujur,
kami mah gak mau kesini untuk yang kedua kalinya, kapok. Rasa biasa,
harganya luar biasa. Mendingan ke Hema deh di seberangnya. Tapi kalau kalian mau
coba suasan resto yang unik, dan pingin foto-foto buat update di medsos, boleh
lah di coba, tapi datangnya siang aja, biar puas foto-fotonya. Saran lainnya
adalah, kalo kesini mendingan emang cuman buat nongkrong aja, lumayan cozy dan
unyulah klo buat nongkrong, tapi kalo lagi laper mendingan jangan deh,
mendingan kenyangin dulu di sushi miya81, baru nongkrong di hospitalis resto.
Heu
Gambar 5. Saya dan suami di hospitalis resto ^-^