Kucing
persia saya namanya Miko, usia 11 bulan. 1 bulan yang lalu, kucing saya kawin
sama Mika yang notabene adalah saudara sedarah, mereka adik kakak, satu ibu.
Tragis memang, seorang kakak tega mengawini adiknya sendiri, tapi itulah hewan
yang memang hanya menuruti hawa nafsu saja. Saat mereka kawin, saya tidak repot
sama sekali, karena Mika Miko ini tinggal serumah, dari kecil selalu bersama,
dan saat Mika birahi pertama, mengeong dengan hebat, aktif luar biasa, Miko
memanfaatkan kesempatan ini dan segera mengawini Mika pada usia 10 bulan, usia
yang terbilang muda untuk mengawinkan kucing. Meskipun sebenarnya usia kawin
yang baik adalah pada saat betina berusia satu tahun, tapi apalah daya saya,
saya tidak kuasa menahan keinginan keduanya untuk kawin. Setelah Mika dan Miko
sukses kawin, dengan alasan keuangan dan
keterbatasan majikan dalam merawat dua kucing (Mika ini petakilan luar biasa
dan doyan kabur), akhirnya saya memutuskan untuk memisahkan dua sejoli ini.
Saya memberikan Mika pada saudara saya di Bandung. Akhirnya Miko kini menduda.
Awal-awal kepergian Mika nampaknya sulit untuk Miko, dia jadi pendiam, nafsu
makan berkurang, dan lebih kurus. Saya harus memberinya vitamin Nutriplus Gel
seharga pulsa 100 ribu demi keberlangsungan hidup Miko.
1
bulan kemudian, teman SMA saya (Ica) menghubungi saya untuk minta Miko kawin
dengan kucingnya, Bella. Miko dan Bella ini usianya sama, yaitu 11 bulan.
Senangnya saya mendengar kabar ini, akhirnya Miko akan menemukan pengganti
Mika. Saya dan Icapun segera bertukar poto kucing. Keesokan harinya, Ica datang
menjemput Miko. Saya dan Ica saling BBM-an untuk mengetahui bagaimana
perkembangan hubungan Miko dan Bella. Bella ini sama seperti Mika, gak bisa
diam, petakilannya minta ampun, sukanya manjat-manjat. Aksi perkenalan Miko dan
Bella mengakibatkan 1 gelas pecah. Bella juga galak, setiap Miko mendekat,
Bella langsung mendesis. Tapi saat Miko di kandang, sedangkan Bella di luar,
Bella menghampiri dan mengendus-endus Miko. Saya bisa tenang saat tahu kabar
ini, pendekatan berjalan sukses. Tapi
betapa kagetnya saya, ketika mendapat sms dari ica bahwa Miko cacingan, ada
cacing di pupnya. Ah, betapa bodohnya saya tidak menyadari ini, majikan macam
apa saya. Pantas saja dia kurusan padahal makannya sudah banyak dan vitamin
juga rutin diberikan.
1
malam Miko menginap di rumah Ica, akhirnya Miko saya jemput, karena saya harus
memberikannya obat cacing. Sesampainya di rumah ica, saya melihat Bella
benar-benar kucing yang sangat binal, lebih binal dari Mika, gak mau diam luar
biasa, mungkin saja ini karena faktor Bella yang sedang ada di puncak
birahinya. Waktu saya datang, Bella terus berguling dan mengeong, badannya yang
gemuk dan hitam benar-benar menggemaskan. Sebelum membawa Miko ke dokter, Ica
memperlihatkan pada saya bahwa kandangnya tak cukup besar untuk berdua, tidak
bisa dimasuki wadah pupnya pula. Berdasarkan hal yang saya baca, untuk
mengawinkan kucing, dibutuhkan luas kandang minimal 1m3. Sedangkan di luar
kandang, Bella sering kabur sampai ke atap. Akhirnya saya memutuskan membawa
Bella ke rumah saya, dan memutuskan untuk mengawinkan mereka di rumah saya.
Pada
awal kedatangan Bella di rumah, dia nampak tidak nyaman. Dalam kandang yang
saya atur sedemikian rupa supaya Miko dan Bella tidak kabur, Bella sering
berada di atas pasir pup. Sering mendesis ke Miko yang sedang berusaha
mendekatinya, dan Miko nampak sabar serta mengalah. Saat malam tiba, saya lihat
Bella sudah mulai menjinak dan mengendus-ngendus Miko. Ah tenang, pendekatan
sukses dan saya pun bisa tidur dengan tenang. Tengah malam saya terbangun, dan
adik saya yang masih terjaga memberi tahu saya bahwa Miko dan Bella kabur dari
kandangnya, mereka lewat celah-celah alas kandang yang telah saya tutupi
matras, tapi adik saya sudah mengatasinya dan memasukkan Bella ke dalam carrier
pet-nya, sedangkan Miko berkeliaran di luar kandang sambil mengendus-endus
carrier pet Bella. Pikir saya, saya harus mencari tempat dimana mereka berdua
bisa bersama-sama, sehingga proses kawin berjalan sempurna. Akhirnya saya
memutuskan untuk memasukkan Miko dan Bella ke ruangan yang tidak terpakai,
ruangan ini punya tiga pintu, satu pintu menuju kamar mandi, satu pintu menuju
balko, satu pintu menuju tempat mencuci. Biasanya Miko ditaruh disini dengan
satu pintu menuju balkon terbuka, supaya ada aliran udara yang baik, karena
Miko ini anteng dan adem ayem, Miko gak pernah manjat-manjat ke balkon dan
kabur. Tapi berhubung ada Bella, saya menutup semua pintu yang ada di ruangan
ini, dan kemudian saya kembali tidur. Pagi hari saya cek Miko dan Bella, ah
mereka masih ada di tempatnya, mereka juga sudah mulai berdekatan, meskipun
berada di ruangan yang besar, saya pikir mungkin hari ini mereka akan berhasil
kawin.
Siang
hari, saat jam istirahat, saya pulang ke rumah untuk menengok Miko dan Bella.
Betapa terkejutnya saya kalo Bella gak ada di ruangan itu. Saya hanya menemukan
Miko yang sedang duduk di depan pintu kamar mandi yang terbuka. Di kamar mandi
itu ada jendela menuju tempat cucian, dan dari tempat cucian ada tebing menuju
atap. Tapi itu sangat tinggi untuk kucing, apa iya Bella manjat kesana. Dulu
Mika yang petakilanpun tak bisa memanjatnya. Apa Bella bisa? Ah saya panik,
Saya menghilangkan kucing persia gendut punya orang lain. Ini Siaga 1. Saya
berusaha mencari Bella, saya bawa Miko saat mencari Bella, mungkin aja Miko
bisa menunjukkan dimana Bella dengan indera kelaki-lakiannya dalam mencari
kekasihnya yang hilang. Tapi Miko seperti patah hati, dia hanya diam nampak
kecewa. Terpaksa saya cari sendiri, keliling-keliling cari Bella, dia tetep gak
ada. Saya keringat dingin, gugup, panik. Saya tlp pemiliknya untuk memberi
kabar Bella hilang, dia nampak santai, Ica bilang “gak apa-apa kok, gw juga
sebenarnya udah capek ngurusn dia yang gak mau diem, udah repot nyariin dia
kalo ilang, dia juga sering kabur kok di rumah gw, cmn suka ada tetangga gue
yang ngasih tau. udah gak masalah kok, gak apa-apa, bukan salah lo juga”.
Meskipun ica berkata begitu, terus saya bisa tenang? Saya bisa lega? Perasaaan
bersalah, tak bisa menjaga amanah terus-terusan menghantui.
Sudah
8 jam, dan kini waktu menunjukkan pukul 20.14, Bella belum ketemu juga. Miko
nampak terkulai di ruangannya. Saya tengok tempat makannya, dia belum makan,
biasanya jam segini sudah habis separuhnya, tapi ini masih penuh. Mungkin dia
sedih Bella belum juga kembali. Saya masih saling bertukar pesan dengan ica,
rupanya dia sedih juga meskipun pada awalnya mencoba untuk tidak sedih. BUK!
Saya mendengar suara seperti jatuh dari atap, seperti menemukan titik
pencerahan, saya pikir ini Bella. Saya segera berlari ke balkon melalui pintu
ruangan Miko. Miko hilang, ya ampuuun... kemana dia?? Saya coba telusuri kanopi
depan, beruntung, Miko belum jauh, saya menemukannya di ujung kanopi samping
depan kamar saya. Saya segera membuka jendela dan memanggilnya. Ah sepertinya
diapun sedang mencari kemana Bella pergi, karena di ujung kanopi itu dia
mengeong-ngeong seperti memanggil2 seseorang. Saat saya panggil, dia segera
menghampiri sumber suara. Karena saya pikir dia kesepian sebab sedari tadi
terus saja mengeong, saya membawanya masuk ke dalam kamar saya, mungkin saja
jika ada majikannya di sebelahnya, dia bisa lebih tenang dan segera move on.
Kemudian saya melanjutkan menulis kisah ini dengan ditemani Miko. Tak lama
kemudia Miko mengeong, dan saya mendengar suara mengeong yang lain. Ini bukan
suara Miko. Sepertinya dari atap, apa Bella ada di atap, saya terus memanggil
nama Bella, saya keluar menuju tempat cucian, mungkin Bella memang benar di
atap. Tapi aneh, Miko tidak mengikuti. Miko tetap berada di sekitar kamar saya.
Saat saya hampiri Miko, suara mengeong yang lain semakin jelas. Kemudian saya
buka pintu kamar adek saya yang bersebelahan dengan saya, melengoslah Bella
dengan asyiknya. Ya ampuuuuun... udah dicari jauh-jauh, bikin panik dan
keringat dingin. Ternyata Bella ada dalam kamar adik saya. Bingung saya,
padahal tadi siang, saya sudah cari dia di kamar adik saya, tapi tidak ada, apa
karena warnanya yang hitam dan warna lantai yang gelap pula sehingga Bella tak
terlihat oleh saya? Ah sudahlah, yang penting Bella kembali. Layaknya pasangan
yang telah lama berpisah kemudian dipertemukan kembali, Bella dan Miko saling
mengendus wajah. Segera saya masukkan keduanya ke dalam kandang, dan berharap
Bella dan Miko tak keluar dari kandangnya. Dalam kandangnya kini, mereka berdua
tampak akur. Bella tidak lagi mendesis, bahkan dia mengizinkan dirinya terus di
endus2 pada bagian bokong dan badannya. Semoga saja proses perkawinan yang
sulit, menguras emosi dan keringat ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Bella bisa hamil dan melahirkan anak-anak nan lucu.
Status terkini: Miko mencoba menaiki Bella, tapi Bella malah mendesis. Miko mundur dan menjauh. Bella diam lalu menghampiri Miko, kini Miko yang diam. Bella berguling seperti menggoda, Miko cuek. Hadeeeeeeeh.... Maunya apa kaliaaaaan??? Kalo mau kawin buruan laaaaah!!
9 komentar:
Lucu baca ceritanya jadi si Bella udah hamil belum kak?
Lucu ihhhh. ngerepotin tapi gemesh juga=D
Whuaaa so sweet😍😍😍gw punya 3 kucing tiki taka (co) tina (ce) tp krn mrk ud puber di usia dini jd gw kasiin tina ke tmn. Tiki taka sibuk nyari2 tina😔😔😔sediiih juga liat mrk yg keilangan tina, bkn cmn mrk tl gw juga sangat keilangan😭😭😭sampe nangis n ciumin handuk n brg2 yg sk di maenin tina😭😭😭
Lucu pisaan ceritanya
@michan : Nama kucingnya lucu
kak, cara ngehindarin kucing kawin sedarah gimana siiihhh?
aku ga mau kalo sampe dia di sterilin :(
tapi aku juga ga mau kalo dia kawin sedarah :(
Ya, lucu banget, kucing ku yg betina juga suka keluar rumah sementara yg jantan sering membuntutin,tapi selalu kehilangan jejak, tinggalah si jantan tercari2 dan bingung. Udah berjam2 barulah si betina pulang, gimana nih....
Jika betina birahi & pd saat kawinan tampak hissing ato mendesis ato bahkan menggeram, itu krn betina merasa sakit pd saat penis jantan masuk, penis jantan itu berduri, maka sangat srg kits dgr klo kucing ngeangNgeong berisik pd aat kawinan.
Tp knp lantas siBetina meski sakit ttp menggoda dg gayanya ngangkang dll, kucing bukan Manusia, mereka hanya dibekali naluri tnp akal, naluri mereka ingin kawinan meski sakit ttp dilakukan.
Apapun yg tjd, smg kucingy ttp sehat dlm keadaan apapun kedepanny ya Kak, salam 🙏
Gapapa kak kalo kawin sedarah, kucing itu hewan bukan manusia, gen nya berbeda dgn kita yg banyak aturannya. InsyaAllah
Posting Komentar