Senin, 24 Februari 2014

See You KIDO :)

Diposting oleh Mak Nude di 00.48 11 komentar
Tepat pada tanggal 30 January 2014, saya berhenti bekerja di pabrik garment sebagai merchandiser di PT. KIDO JAYA, Karawang. Meskipun saya baru 8 bulan bekerja disini, tapi rasanya berat untuk meninggalkan pekerjaan ini. Bukan karena gaji besar atau karena pekerjaan yang mengasyikkan –keduanya memang tidak dapat dijadikan alasan- yang membuat saya merasa berat meninggalkan pekerjaan ini, melainkan karena lingkungan kerja yang nyaman.
Disini saya bertemu dengan teman-teman yang ramah yang Alhamdulillah kebanyakan dari mereka adalah wanita. Meskipun adapula beberapa teman yang tak ramah, saya anggap itu sebagai pembelajaran untuk menghadapi berbagai macam karakter orang, dan belajar mnejadi pribadi yang sabar.
Dikala keuangan sulit atau malas untuk bawa/beli makan siang, teman-teman tidak keberatan untuk berbagi makan siangnya. Bahkan seringkali rekan kerja saya membawakan saya bekal untuk makan siang juga. Ditambah lagi, teman-teman juga banyak yang sering bawa cemilan, sarapan, atau hasil eksperimen masakan mereka (gak pada keberatan kan makanannya saya minta? Pasti gak).
Banyak hal yang saya pelajari selama saya bekerja disini, mulai dari belajar komunikasi dengan bahasa Inggris, belajar menghadapi berbagai macam karakter manusia, belajar sabar, tekun, teliti, bekerja serba cepat.
Saat hari perpisahan tiba, rasa haru begitu bergelora di dada. Saya bersalaman dengan rekan-rekan sambil bersenda gurau layaknya keluarga. Ah rasanya masih betah saya disini. Untunglah saya sempatkan diri mengambil foto bersama rekan-rekan kerja saya, agar saya selalu teringat kalian.







Kini, sudah hampir 1 bulan saya tidak lagi bekerja di PT. KIDO JAYA, tapi saya masih sering tertawa mengingat kejadian-kejadian yang pernah saya alami di kantor. Bagaimana rasanya bergegas ke pantry untuk makan siang, browsing di jam kantor, ngerumpi sambil ngerujak, tertahan di pos satpam karena terlambat datang, pergi hunting diskon makanan saat pulang kerja, merencanakan liburan yang sampai sekarang belum juga terlaksana, saling tunjuk hanya untuk mengangkat telepon dari korea, keringat dingin saat salah buat forwarding, pusing cari kode benang untuk sample, ngobrak ngabrik material di Ahendi, lembur untuk mengerjakan sample request, gondok saat dijutekin sewing, sebel saat menghadapi leader korea yang unik, lucu, ngeselin. Ah… kalau ingat itu rasanya rindu untuk kembali.
But life must go on, keputusan sudah diambil, dan sayapun masih berhubungan baik dengan rekan-rekan saya di Kido. Saya memang hanya sebentar berada di Kido, tapi rasanya seperti sudah lama. Sebentar tapi member kesan. Terimakasih :)

Kamis, 20 Februari 2014

You Must Read!

Diposting oleh Mak Nude di 21.37 0 komentar
Saya mendapatkan tulisan ini dari sebuah buku berjudul “Engkau Lebih Cantik dengan Jilbab” karangan Burhan Sodiq. Saya tulis kembali karena menurut saya tulisannya indah dan bermanfaat. Check it out J



-Catatan Seorang  Pria-

Tahukah kamu mengapa saya suka wanita yang berjilbab? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan, bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini, mulai dari keluar pintu rumah hingga kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian di sana, ke arah manapun saya memandang selalu membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, yaitu mendongak ke ataas langit atau menunduk ke tanah.
Melihat ke depan, ada perempuan berlenggok dengan seutas Tank Top. Menoleh ke kiri, pemandangan “Pinggul Terbuka”. Menghindar ke kanan, ada sajian “Celana Ketat plus You Can See”. Balik ke belakang, dihadang oleh “Dada menantang” Astaghfirullah, kemana lagi mata ini harus memandang?
Kalau berbicara tentang “nafsu”, jelas saya suka. Hal seperti di atas, itu mah kurang merangsang. Tapi saying, saya tidak ingin hidup ini dibalut oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita, bukan sebagai objek pemuas mata, tapi sebagai sosok yang anggun mempesona, dan kalau dipandang, bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membuat mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ngeres”, dan hatipun menjadi keras.
Andai saja wanita mengerti apa yang dipikirkan seorang laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali, bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki dengan asset berharga yang mereka punya
Istilah seksi- kalau boleh saya definisikan- berdasarkan kata dasarnya adalah “penuh daya tarik seks”. Kalau ada wanita yang dikatakan seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai, semestinya anda malu. Karena penampilan seksi itu sudah menelanjangi mata anda, membayangkan anda sebagai objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih, dan lebih lagi. Dan anda tau, kesimpulan apa yang ada dalam benak sang lelak? Kesimpulannya yaitu anda bisa diajak untuk begini dan begitu, alias “gampangan”.
Mau tidak mau, sengaja atau tidak, anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri, yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawab “lelaki” bukan? Betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki di jaman sekarang ini.
Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simple saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, pasti semua orang akan berebut menerima. Nah, apa bedanya dengan Anda menawarkan penampilan seksi pada khalayak ramai? Saya yakin, siapa yang melihat pasti ingin mencicipinya.
Begitulah seharian tadi, saya harus menahan penyiksaan mata ini. Bukan hanya hari ini saja, tapi seperti itulah rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes kemana? Apakah saya harus menikmatinya? Tapi saya sungguh takut dengan Dzat yang mempertanggungjawabkannya? Sungguh, suatu dilemma yang berkepanjangan dalam hidup saya.
Allah Ta’ala telah berfirman “ Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. ‘katakanlah kepada wanita beriman, ‘hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS An-Nuur: 30-31)
Jadi, tak salah bukan, kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan computer, menyerap sekian juta electron yang terpancar dari monitor? Saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tidak bisa mempertanggungjawabkan nantinya. Jadi, tak salah juga bukan, kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilemma seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita, apakah akan selalu dan semakin menyiksa kami sampai tak mampu lagi memmikirkan mana yang baik dan aman yang buruk, kemudian terpaksa mengambil keputusan untuk menikmati pemandangan yang anda tayangkan?
So, berjilbablah! Karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona, dan tentunya sejuk di mata.
 

Mika Miko Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea