Kamis, 11 September 2014

apa? dilamar? am i dreaming?

Diposting oleh Mak Nude di 00.04
“Tia, nanti aku tanggal dua maret mau datang ke rumah ya, sama keluarga besar juga, mau ngelamar”.

Apa? Apa? Mau ngelamar? Coba ulang? Saya gak salah denger kan? Ini beneran kan? Pertanyaan inilah yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya saat dia berkata demikian. Seharusnya saya senang, itu artinya dia serius, dan bukankah tujuan akhir dari sebuah hubungan pastilah menuju yang halal dan berkah yaitu pernikahan, tapi apa yang saya rasakan adalah sebailknya, saya merasa bingung dan panik.
Setelah bingung dan panik, mulailah pikiran-pikiran buruk berdatangan menghantui.

“apa benar ini dia mau melamar saya?”

“apakah ini tidak terlalu cepat?”

“apakah saya orang yang tepat untuknya?”

“bisakah saya menjadi seorang isteri yang baik untuknya”

“akankah saya bersedia menyerahkan hidup saya kepada seorang laki-laki yang baru saya kenal kurang lebih 5 tahunan”

“apakah saya sudah siap?”




Gambar. Click link

Rasanya dari semua pertanyaan tersebut, jawaban yang ada dalam pikiran saya adalah negatif. Saya ingin dia tidak melamar saya secepat ini, saya pikir kami masih muda dan masih banyak yang ingin saya raih. Saya rasa saya bukan orang yang tepat untuknya, saya egois, manja, kekanak-kanakan, mudah marah. Dengan berbagai macam sifat tersebut, saya rasanya tidak akan bisa mendampingi suami dan tidak akan mampu menjadi isteri yang baik. Secara garis besar, dalam hati saya berkata, “SAYA TIDAK SIAP. SUNGGUH”. Setiap memikirkan hal ini rasanya saya ingin marah, saya ingin mengelak dan lari. Tapi tetap saja harus saya hadapi.

Setelah dia berkata demikian, beberapa hari kemudian saya berbicara pada kedua orang tua. Saat mengatakan hal ini, suasana begitu sunyi, tanpa saya sadari, air mata mengalir dari pipi ini. Saat itu saya begitu sedih, karena itu berarti sebentar lagi saya akan meninggalkan mereka, sebentar lagi hidup dan masa depan saya akan berada di tangan orang yang baru saya kenal selama 5 tahun. Ah saya merasa seperti akan terpenjara. Hidup saya tidaklah akan sama lagi, hidup saya akan direnggut.  Selain perasaan tersebut, perasaan takut begitu hebat juga muncul. Pemberitaan media mengenai kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, membuat saya semakin takut untuk melangkah menuju pernikahan.

Calon suami saya sepertinya membaca gelagat saya yang berubah, sepertinya dia mengerti bahwa saya begitu panik dan tidak siap. Dia kemudian memberikan saya buku “Menjadi Pengantin Sepanjang Masa” karangan Syaikh Fuad Shalih, buku ini berisi hal-hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan untuk menikah, bagaimana sebaiknya kehidupan rumah tangga dibangun secara islami, apa saja sifat-sifat wanita yang disenangi dan tidak disenangi oleh pria, begitu juga sebaliknya. Menjelaskan bagaimana kedudukan pernikahan dan berumah tangga dalam islam, betapa keberkahan dan rezeki selalu tercurah untuk mereka yang menikah, betapa menikah merupakan penyempurna separuh agamamu. Secara garis besar buku ini berisi pengetahuan dan pembekalan bagi calon pengantin. Saat membaca buku ini, saya seperti tercharge, ketakutan-ketakutan itu mulai sirna. Tapi setelah saya selesai membaca buku tersebut, ketakutan itu muncul kembali, saya pikir semua yang ada di buku itu hanya teori, saya yakin apa yang dijalankan tidak semudah apa yang dibaca. Saya tetap saja bingung dan panik.


Gambar. Click link

Dalam kebingungan, kepanikan dan ketidak siapan yang luar biasa selama beberapa minggu, akhirnya seminggu sebelum acara lamaran saya memutuskan untuk sholat istikhoroh. Saya yakin Allah akan selalu memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya yang memohon dengan sungguh-sungguh. Saya yakin bila saya pasrah dan menyerahkan semua urusan pada Allah, maka hasilnya adalah baik. Insya Allah. Sholat istikhoroh saya lakukan sebanyak tiga kali sampai saya benar-benar yakin akan jawaban yang Allah berikan, dari info yang saya dapatpun, sebaiknya sholat istikhoroh dilakukan lebih dari satu kali.

Begitu selesai sholat saya berdoa kepada Allah dengan bahasa sendiri. Dimulai dengan memohon ampunan sebesar dan seluas-luasnya dari dosa yang begitu banyak, dilanjutkan dengan memohon untuk dikabulkannya doa istikhoroh saya, memohon untuk diberikan petunjuk sejelas-jelasnya akan jawaban yang Allah berikan. Saya berdoa, kalau memang calon suami ini baik untuk saya ke depannya dan merupkan jodoh saya, berikanlah saya kemantapan hati, hilangkan rasa kegelisahan saya, permudahlah langkah kami menuju pelaminan, perluaslah rezeki kami dan kedua orang tua saya untuk menyelenggarakan acara walimahan nantinya. Jika memang dia bukanlah jodoh saya dan tidak baik untuk saya, jauhkanlah dia, tunjukkanlah pada saya bahwa laki-laki tersebut bukanlah orang yang tepat untuk saya.

Setelah selesai shalat istikharah ketiga kalinya, tiba-tiba saja semua perasaan gundah, cemas, panik hilang begitu saja. Bahkan saya mencoba memikirkan hal-hal yang membuat saya gelisah, tapi rasa kegelisahan itu tidak muncul. Saya benar-benar takjub. Sebelum sholat istikhoroh, jika ada salah satu anggota keluarga saya yang bilang “yah, kamu sebentar lagi nikah, rumah jadi sepi deh, nanti gak bisa ikut jalan-jalan deh” saya menjadi marah dalam hati dan dengan segera akan saya jawab “Apaan si? Lebay banget”. Tapi setelah sholat, bila ada anggota keluarga yang berkata demikian, saya bisa balas dengan senyuman. Rasa takut akan meninggalkan keluarga, rasa hidup saya akan terenggut menjadi hilang. Subhanallah, mungkin inilah jawaban yang Allah berikan pada saya. Sungguh saya merasa ini benar-benar luar biasa, kekuasaan dan pertolongan Allah itu nyata bagi mereka yang mau meminta dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Insya Allah.

Semoga ke depannya langkah kami dipermudah menuju ikatan pernikahan yang suci. Dan kalau memang batu kerikil atau perjalanan tidak semulus yang diharapkan, saya yakin tujuan Allah baik, bahkan untuk hal terburuk sekalipun, tujuan  Allah selalu baik. itu pasti.

Mohon doa’nya dari teman-teman semua yah, dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk kalian yang tiba-tiba dilamar dan bingung harus ngapain. Percayalah, Allah sebaik-baiknya tempat memohon dan pemberi petunjuk.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Owhh... Setelah mendengar begitu banyak cerita ini.. tentang Kalian berdua, aku bersyukur bahwa kalian bisa saling mantap menuju jenjang pernikahan..
Insya Allah, dg sama² mendukung dan saling percaya, kalian bisa menjadi isteri dan suami yg baik..
Barakallah :)

Posting Komentar

 

Mika Miko Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea