Mari kita mulai dengan susunan acaranya. Susunan
acara ini dibuat H-1 oleh saya sendiri di malam hari. Terkesan mendadak? memang iya,
karena saya pikir orang tua saya telah menyiapkan susunan acaranya. Mulai dari
sebulan sebelumnya, orang tua saya sudah survey dan tanya-tanya ke tetangga
seperti apa acara lamarannya, kami juga sudah berdiskusi dari jauh-jauh hari
apa saja content acaranya. Tapi saya baru sadar pada H-1 bahwa belum ada
susunan acara yang fix, segeralah saya buat susunan acaranya secara kilat. Bisa lihat
di bawah ini mengenai susunan acaranya, saya tidak mencantumkan alokasi
waktunya, karena jujur saja saya tidak ada bayangan sama sekali mengenai hal
yang akan mereka bicarakan, akankah butuh waktu lama atau tidak.
Gambar1. Keluarga calon besan
1. Penyambutan keluarga besar calon mempelai
pria
Penyambutan dilakukan oleh keluarga
sendiri, sekedar mengucapkan selamat datang, menunjukkan tempat dan posisi
duduk keluarga pria, serta mempersilahkan keluarga pria untuk duduk. Pada acara
lamaran saya, posisi duduk keluarga pria kurang beraturan, jadi sebaiknya untuk
kalian yang
akan mengadakan acara lamaran, posisi duduk ini perlu diperhatikan, terutama
bagi mereka yang tempat duduknya menggunakan kursi. Misalnya bahwa calon pria
sebaiknya duduk diantara kedua orang tuanya sedangkan keluarga inti di
sebelahnya. Hal ini untuk mempermudah proses perkenalan keluarga nantinya.
2. Pembukaan oleh MC
Cerita sedikit –eh
banyak- Pemilihan MC ini benar-benar dadakan, karena
yang dihubungi ternyata tidak bisa hadir pada hari H, sehingga pada pukul 21.30
saya segera mengirimkan sms kepada keluarga yang tinggalnya di bekasi juga
(sebut saja namanya Nida) untuk menjadi MC. Bahkan pada hari H, MC sempat akan
diganti, sepertinya Nida grogi, maklum Nida belum menikah dan belum pernah jadi
MC acara lamaran, waktu Nida datang pagi hari menemui saya, diapun tampak
sedikit bingung. Untunglah dan saya memang yakin dari awal bahwa Nida ini cocok
dan mampu untuk jadi MC dilihat dari background pendidikannya dan dia juga
merupakan anak organisasi semasa kuliah.
Pada tahapan pembukaan ini, MC mengucapkan
selamat datang kepada keluarga pihak pria, kemudian dibuka dengan lafadz
basmalah. Setelah itu, MC mempersilahkan pihak keluarga pria untuk menyatakan
maksud dan tujuannya.
3. Pemaparan maksud dan tujuan dari pihak
keluarga pria
Pada tahapan ini, pemaparan maksud dan
tujuan dari pihak keluarga pria bisa dilakukan oleh perwakilan keluarga atau
dari keluarga itu sendiri. Jujur saja, saya tidak terlalu mendengarkan apa yang
diucapkan, suaranya kecil sekali, maklum di rumah ada taman kanak-kanak dadakan, saudara saya yang piyik piyik pada datang.
4. Pernyataan penerimaan lamaran
Setelah perwakilan dari pihak pria
menyatakan maksud dan tujuannya, tibalah saatnya untuk perwakilan dari pihak
wanita menerima lamaran. Setelah pihak wanita menerima, acara di kembalikan ke
MC, pada tahapan ini, MC meminta wanita yang dilamar untuk memunculkan diri
(baca: saya) karena sebelumnya saya disembunyikan dari keluarga pria. Pada
tahapan ini MC bisa sedikit bercanda untuk mencairkan suasana, waktu kejadian
saya keluar untuk menampakkan diri, MC bertanya pada pihak pria “apa benar ini
wanitanya? Benar gak? gak salah kan? Jangan sampai tertukar sama MC ya”. Ya seperti itulah kira-kira.
5. Perkenalan Keluarga
Pada tahapan ini, yang pertama mengenalkan
keluarga adalah pihak wanita. Anggota keluarga inti+ kakek nenek dipersilahkan
berdiri kemudian diperkenalkan dengan dimoderatori MC. Setelah itu dilanjutkan
dengan perkenalan dari keluarga pria.
Gambar 2. Keluarga pihak perempuan
Gambar 3. Tamu dari warga pihak perempuan
6.Penyerahan angsulan
Kalau biasanya di acara
lamaran ada acara tukar cincin, di lamaran kami ini gak ada. Kami memutuskan mengganti acara tukar cincin dengan penyerahan
angsulan dari pihak pria. Pada acara lamaran, biasanya pihak pria akan membawa
bingkisan berupa kue-kue dan parsel buah (ini bukan seserahan yah), untuk jumlahnya
tergantung dari keluarga pria. Kenapa tidak ada acara tukar cincin? Karena acara tukar cincin bukan
budaya islam. Menurut Dr. Wahbah Az-Zuhaily (dalam MR.Kurnia, 2005:19) yang
dimaksud Khithbah adalah menampakan keinginan menikah terhadap seorang
perempuan tertentu dengan memberitahu perempuan yang dimaksud atau keluarganya
(walinya). Jadi acara tukar cincin dirasa tidak perlu, lagipula belum mahramnya untuk berpegangan
tangan dan bertukar cincin. Ya meskipun saya juga masih
begini dan jauh dari sempurna, tapi pingin juga acara yang tujuannya baik ini dilakukan dengan cara yang
baik meskipun belum semuanya
mengikuti aturan Rasulullah SAW.
Gambar 4. Penyerahan angsulan secara simbolis
7. Doa, Penutupan + ramah tamah (baca: makan-makan)
Kalau untuk acara ini
tidak perlu dijelaskan yah. Setelah berdo'a, MC langsung menutup acara dan mempersilahkan para
tamu menuju meja prasmanan untuk makan siang. Pada saat makan-makan inilah
pihak keluarga bisa berbincang-bincang sedikit mengenai keluarga masing-masing,
dan juga mengenai langkah selanjutnya setelah lamaran, diskusi mengenai
kesepakatan resepsi pernikahan nanti, maunya tanggal berapa bisa ditentukan di
acara ramah tamah ini.
Gambar 5. Ramah-tamah
Semoga tulisan ini bisa memberikan gambaran buat kamu yang penasaran, acara lamaran itu kayak gimana yah. Selamat menikmati.
0 komentar:
Posting Komentar