Venue sudah, catering sudah, oke saatnya bicara mengenai undangan. Seperti biasa, sebelum saya memutuskan untuk pakai vendor undangan yang mana, saya searching-searching dulu tempat pembuatan undangan yang murah dan bagus. Kebanyakan dari hasil pencarian saya merekomendasikan daerah pasar tebet untuk pembuatan undangan.
Beberapa kali merencanakan pasar tebet sama cami, tapi tidak
pernah sempat, hingga akhirnya saya memutuskan untuk membuat undangan di tempat
dulu kakak saya buat undangan, dan lokasi ini dekat dengan rumah, sehingga
lebih mudah untuk komunikasi, meskipun saya yakin disini pasti harganya sedikit
lebih mahal. Tapi tak apalah, yang penting jadi, dan mana tau dapat diskon
karena sama tetangga (tetep!!!).
Disini, saya gak akan membicarakan mengenai vendor-vendor
undangan atau dimana tempat yang bagus dan murah untuk buat undangan, tapi saya
akan membahas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat undangan
pernikahan. Kenapa saya buat artikel ini, karena banyak kekurangan yang saya
temui di undangan saya, padahal saya sudah melihatnya berkali-kali, dan
bodohnya lagi.. mamah sudah memberi tahu saya mengenai apa yang kurang, tapi
saya lupa follow up, jadinya pada missed deh. Iya saya payah emang T.T
Nama panggilan di bagian depan dan dalam undangan.
Karena saya merasa ada nama panggilan di bagian depan
undangan itu gak keren dan gak terlalu penting, jadinya saya pikir gak perlu
pake, dan kalau mau tau siapa yang nikah, langsung aja buka undangannya. Tapi banyak
teman atau rekan kerja yang nanya “kok gak ada nama panggilannya?”. Jadi,
kesimpulannya, berdasarkan aturan tak tertulis di masyarakat, di bagian depan
undangan itu sebaiknya ada nama panggilannya. Tapi balik lagi ke keinginan
calon pengantinnya seperti apa.
Peta Lokasi
Kalo kamu tidak menikah di tempat yang sudah terkenal
seantero jagat (mis: resepsinya di monas), buatlah peta sejelas mungkin. Dalam
kasus saya, banyak yang kebingungan sama peta lokasi resepsi pernikahan saya,
bahkan keluarga saya banyak yang nyasar. Padahal, saya, ayah saya, dan semua
anggota keluarga sudah berkali-kali lihat petanya dan merasa sudah jelas. Untuk
itulah, agar lebih jelas, ada baiknya ditambah keterangan.
Dalam kasus saya, hal diatas adalah kesalahan yang saya
temukan pada undangan pernikahan saya, semoga bisa bermanfaat yah..
Sebenarnya, vendor undangan ini adalah hal yang paling mengecawakan saya, bukan dari design yah. Designnya mah saya suka banget, siapa dulu yang buat... give applause for my sister (yeaaaaay!!). tapi saya kecewa dari percetakannya. Karena warna amplop dari sample undangan dengan undangan yang sudah jadi warnanya berbeda. Pada sample, warna amplopnya itu abu-abu, tapi hasil jadinya warna amplopnya putih butek mendekati abu-abu sangat muda (nah lo!). Memang si, beberapa ada yang warnanya abu-abu, tapi itu cuman sedikit, sisanya kebanyakan warna putih butek mendekati abu-abu muda. Salah saya juga gak ngecek lagi di tempatnya pas jadi, karena pas saya ambil samplenya sudah benar warnanya. Tapi ya sudahlah, saya pasrah dah ah, yang penting acaranya berjalan lancar.
0 komentar:
Posting Komentar